Apa Perbedaaan Ilmu Dan Pengetahuan
Perbedaan Ilmu dan Pengetahuan
Dalam buku Wacana Falsafah Ilmu
Karangan: Abdurrahman Hj.Abdullah
Buku Wacana falsafah Ilmu ini dibagi menjadi beberapa belahan dimaan dalam penyusuan penulisan buku ini, penulis memeulai dengan pembehasan konsep falsafah ilmu, yang dikupas dalam belahan ini ialah konsep ilmu, konsep falsafah dan falsafah ilmu, kemudia pada bagaian selanjutnya penulis buku ini, membahasa wacana ontologi menjadi dua belahan pada belahan pertama ontologi / hakikat ilmu penulis menbahsa wacana ruang lingkup ilmu, pembagian terstruktur mengenai ilmu dan kandungan kurikulum, pada belahan kedua mengkaji wacana hokum ilmu, prinsip saintifik, prinsip humanistic, dan prinsip holistik.
Pada belahan berikutnya membahas wacana epistemologi yang juga dibagikan oleh penulis menadi dua bagain, pada belahan epistemologi pertama penulis mengupas wacana sumber ilmu, kebenaran ilmu, keraguan filsafat, dan dalam pembahasanya penulis mengakibatkan epistemology itu sebagai kajian dari sumber ilmu. Pada bagaian kedia epistemologi penulis mengkaji wacana duduk kasus kaedah, kaedah deduktif, kaedah induktif smapai dengan kaedah rabbani, yang pada pembahasannya penulis mengakibatkan epistemoligi sebgai kajian kaedah ilmu.
Pada belahan berikutnya membahas wacana epistemologi yang juga dibagikan oleh penulis menadi dua bagain, pada belahan epistemologi pertama penulis mengupas wacana sumber ilmu, kebenaran ilmu, keraguan filsafat, dan dalam pembahasanya penulis mengakibatkan epistemology itu sebagai kajian dari sumber ilmu. Pada bagaian kedia epistemologi penulis mengkaji wacana duduk kasus kaedah, kaedah deduktif, kaedah induktif smapai dengan kaedah rabbani, yang pada pembahasannya penulis mengakibatkan epistemoligi sebgai kajian kaedah ilmu.
Kemudian pada dua pembahsan terakhir yaitu pada belahan 6 dan belahan 7 penulis membahas wacana axiology yang juga dibagi menjadi dua bagaian pada bagaian pertaman axiology sebagai nilai ilmu, dimana penulis mengkajinya dengan konsep ilmu, ilmu yang terpuji, ilmu yang tercela dan ilmu yang netral. Pada belahan kedua axiology sebagai tanggungjawab ilmuan, dimana penulis mengkajinya dengan membahasa wacana konsep tanggungjawab, ilmuan yang terpuji, ilmuan yang trcela, dan ilmuan yang netral.
Buku ini berdasarkan pembaca bila dilhat dari sisi pembahsan yang ingin dikaji oleh penulis sangat elok dan menunjukkan motivasi bagi pembaca dalam mengali apa yang disampaikan oleh penulis dalam setiap pembahsanya. Karena berdasarkan pembaca dilihat dari sisi outline pembahsan buku ini menunjukkan keterkaitan antara satu pokok pembhasan dengan pembahsan lainnya yang diurutkan secara sistematis berdasakan belahan pembahsan. Dan dari sisi keilmuan berdasarkan pembaca menunjukkan keterkaitan pribadi antara belahan pertama, kedua, ketiga hingga dengan pada belahan ke tujuh.
Pengertian ilmu banyak pendapat yang dikemukan oleh penulis pada buku ini, namun penulis dalam kajiannya mencoba membedakan antara ilmu dengan pengetahuan, dimana ilmu menurutnya dismakan dengan science dan pengentahuan disamakan dengan knowledge. Ilmu atau sains itu dikatakan sebagai pengetahuan abtrak dan konseptual yang menjelaskan sesuatua tanda-tanda berdasarkan hokum alasannya ialah jawaban (causality). Penggetahuan biasnya sebagai filsfat umum, tidak mendalam dan tidak tersusun. Sedangkan ilmu bersifat khusus, mendalam dan tersusun.
Pengethauan biasa yaitu pengetahuan wacana hal-hal biasa yang sehari-hari disebut sebagai pengetahuan saja. Pengetahuan ilmiah yaitu pengetahuan yang tersususn atau sistemataik serta memiliki metodologi tertentu yang sanggup disebut sebgaai ilmu. Pengetahuan tingkat tinggi disebut dengan episteme yaitu ilmu pengetahuan sejati. Manusia tidak hanya tau wacana sesuatu tetapi juga mengkaji mengapa terjadinya sesuatu itu. Ada dua konsep pengertian ilmu yang saling melengkapi, berdasarkan paham rasionalisme, ilmu ialah pengetahuan yang bersifat apriori ( hasil renungan, tampa melalui pengalaman), konseptuan dan sistematik. Menurut paham empirisme, ilmu merujuk kepada persepsi yang terang tengtang sutau fakta dan fakta itu merupakan susatu yang sanggup di inderakan. Jika kedua konsep ilmu tersebut dipandang secara aktual maka ilmu ialah pengetahuan yang bersifat apriori dan juga berisafat aposteriori.
Semoga Bermanfaat....salam sukses..!!! azhari
Komentar
Posting Komentar