Media Audio Dalam Pembelajaran


Media Audio dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Media Audio (media dengar) yaitu media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran. Dengan kata lain, media jenis ini hanya melibatkan indera dengar dan memanipulasi unsur bunyi atau bunyi semata.[1] Suara yaitu fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitude yang berubah secara kontinyu terhadap waktu. Suara dalam kamus besar bahasa Indonesia di antaranya mempunyai arti bunyi yang dikeluarkan dari verbal manusia, bunyi binatang, ucapan (perkataan). [2] Dilihat dari sifat pesan yang diterima, media audio sanggup memberikan pesan secara verbal maupun non verbal. Pesan verbal berupa bahasa lisan atau kata-kata, sedangkan pesan non verbal berwujud bunyi-bunyian dan vokalisasi, ibarat musik, dan bentuk bunyi lainnya.
Pertumbuhan media audio ini tidak terlepas dari sejarah panjang perkembangan teknologi di bidang komunikasi suara. Seiring dengan perkembangan teknologi, suara dapat direkam dengan alat perekam pita magnetik ( magnetic tape recording ) atau lazimnya disebut tape Recorder.[3] Kini media ini semakin berkembang dengan ditemukannya banyak sekali perangkat gres yang bersifat digital ibarat compact disc (CD), hard disc, flash disc, dan lain lain. Mendengar bahwasanya merupakan suatu proses rumit yang melibatkan empat unsur penting, yaitu: mendengar,  memperhatikan, memahami dan  mengingat.

Mendengarkan yaitu proses selektif untuk mendengar, memperhatikan, memahami dan mengingat symbol-simbol ( melalui pendengaran ).[4] Media audio yaitu media yang hanya menagandalkan kemampuan bunyi saja, ibarat radio dan tape recorder. Dalam pelajaran bahasa Arab penggunaan media audio sangatlah sempurna  terutama pada ketika guru mengajarkan  materi  istima’. Pesan dan isi pelajaran sanggup direkam melalui tape, dan hasil rekaman sanggup diputar kembali pada ketika yang diinginkan. Dengan pesan dan isi pelajaran tersebut diharapkan bisa merangsang pikiran, perhatian, dan kemauan siswa sebagai upaya mendukung terjadinya proses belajar.  
Radio sanggup dijadikan salah satu media audio dalam pendidikan, media siaran radio sanggup dimanfaatkan dalam acara pendidikan, siaran radio mempunyai kemampuan dalam memperbaiki  kualitas intruksional  dan respon lembaga-lembaga pendidikan dalam menunjang kualitas pendidikan, siaran radio sanggup mengirimkan pesan pendidikan dalam bentuk auditif.[5] Dalam pembelajaran bahasa Arab radio sanggup dipergunakan pada waktu-waktu tertentu, yang menyajikan siaran berbahasa Arab, namun cukup umur ini dengan memakai kemudahan internet, guru sanggup memngunakan radio streaming yang pribadi berbahasa Arab, sehingga sanggup menawarkan motivasi berguru bagi siswa dalam mendengarkan siaran pendidikan dalam berbahasa Arab melalui siaran radio streaming.
Rekaman bahan audio melalui tape recorder yaitu cara simpel untuk menyiapkan isi pelajaran atau jenis warta tertentu. Rekaman sanggup dipersiapkan untuk sekelompok siswa, hal ini tentu sangat menguntungkan para siswa alasannya alat-alat untuk media audio pada umumnya gampang untuk didapatkan dan dengan harga cenderung terjangkau. Selain itu rekaman sanggup digandakan untuk keperluan perorangan, sehingga pesan dan isi pelajaran sanggup berada di beberapa daerah pada waktu yang bersamaan, dan rekaman juga menawarkan kesempatan kepada siswa untuk mendengarkan kecapakan hasil rekaman dirinya sendiri sebagai alat yang sanggup membantu meningkatkan keterampilan mengucapkan, membaca, mengkaji atau berpidato dalam bahasa Arab.                                                                                                                        
        Media audio mempunyai keterbatasan dalam penggunaannya ibarat dalam suatu rekaman, sulit memilih lokasi suatu pesan atau informasi. Jika tape recorder tidak dilengkapi dengan angka-angka petunjuk putaran pitanya, maka kalau pesan atau warta berada di tengah-tengah pita cenderung akan memerlukan waktu yang usang untuk menemukannya. Penggunaan media audio dalam pembelajaran bahasa Arab melalui  tape recorder, sanggup memudahkan guru untuk memutarkan bahan pelajaran. Seperti tata cara membaca bahasa Arab yang benar dan sesuai dengan pengucapan huruf.                                                                                  
     Sebelum menyajikan media audio yang berupa tape recorder, terlebih dahulu guru harus menyiapkan perlengkapan yang akan dipakai salah satunya yaitu sarana penunjang, Seperti aliran listrik atau baterai. Adapun cara penggunaan media audio dalam pembalajaran yaitu sebagai berikut: [6]                                                                                                                    

  • Memberikan kiprah pada siswa untuk terlebih dahulu mempelajari bahan yang akan diaplikasikan pada media audio.

  • Guru menjelaskan bahan pelajaran yang akan dibahas, kemudian siswa diminta untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan contohnya alat tulis menulis.

  •    Kemudian audio mulai diperdengarkan, diusahakan semoga bunyi sanggup didengar oleh semua siswa dengan jelas.
  • Setelah audio diperdengarkan, guru meminta beberapa siswa untuk mengulang bahan yang telah didengarkan.
  •  Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti.
  •  Guru menyimpulkan bahan pelajaran yang telah disampaikan dan menanamkan konsep nilai, moral, dan norma yang menjadi pesan pokok bahasan yang telah disampaikan.

Dengan demikian, cara penggunaan media audio sanggup menawarkan motivasi berguru kepada siswa dan juga sanggup bermanfaat untuk kelancaran proses pembelajaran.





[1] Punaji, Media Pembelajaran. (Malang: Elang Mas, 2005), hal. 148.
[2] Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005),hal. 966.
[3]  Arief S.Sadiman, Media Pendidikan pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996 ), hal. 53.
[4] Mendengar merupakan proses fisiologis otomatik penerimaan rangsangan pendengaran (aural stimuli), di mana gelombang bunyi masuk melalui saluran pendengaran bab luar terhubung dengan gendang telinga  di bab tengah dan kemudian menjadikan getaran-getaran yang merangsang hingga ke otak. Memperhatikan rangsangan disekitar kita berarti memusatkan kesadaran kita pada rangsangan khusus tertentu. Ketika kita memperhatikan rangsangan tertentu sambil membuang rangsangan yang lainnya disebut perhatian selektif; Memahami. Unsur ini yaitu yang paling rumit dalam mendengarkan. Memahami biasa diartikan sebagai proses pertolongan makna pada kata yang kita dengar, yang sesuai dengan makna yang dimaksudkan oleh pengirim pesan; dan mengingat adalah menyimpan warta untuk diperoleh kembali. Lihat Munadi, Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru, ( Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), hal. 59 - 63.

[5] Tabrani Rusyan, Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan pembelajaran, (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 1998), hal.138.
[6] Nuraisyah Harahap, Media Solusi Pendidikan, (http://www.waspada.co.id, diakses 25 Agustus 2010.
 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerapan Disiplin Dalam Pembelajaran

Model Pembelajaran Role Playing (Bermain Peran)

Model Pembelajaran Nht (Numbered Heads Together)