Konseptual Dan Metologi Ilmu
Konseptual dan Metologi ilmu
Buku Filsafat Ilmu sejarah dan ruang lingkup bahasan, Penulis : Jerome R.Revertz, Tahun Terbit : 2009, Penerjemah : Saut Pasaribu, Penerbit : Pustaka Pelajar, : Yokyakarta.
Konseptual dan Metologi ilmu; Dalam buku ini, penulis mengakaji beberapa bab perihal ilmu dan peradaban pada beberapa zaman, namun berdasarkan pembaca ada hal yang sangat menyentuh yang menarik untuk dikaji dan dipahamai lebih lanjut, sehingga pembaca mencoba melihat pada bab konseptual dan metologi ilmu, pada pembahasan ke II bab filsafat ilmu. Pada bab ini, penulis mengungkapkan unsur-unsur perjuangan ilmiah yaitu:
1. Data empiris dan Penafsiran teoritis,
Konseptual dan Metologi ilmu; Tugas ilmu yaitu menjelaskan peristiwa-peristiwa, proses-proses, atau fenomena kasatmata di alam. Fakta-fakta yang ada diperoleh melalui pengamatan-pengamatan dengan cara melaporkannya sebagaimana adanya dan dikala terjadi secara alamiah tampa memakai unsur-unsur apapun yang sanggup menghipnotis insiden alamiahnya. Namum pada sisi lain setiap ilmu mempunyai unsur-unsur konseptual, setiap ilmu memakai abstraksi-abstraksi, terminology dan penafsiran serta ciri khas sendiri. Unsur-unsur konseptual tersebut yaitu kunci dari intelektual yang dengan konsep tersebut fenomena sanggup dipahami, maka setiap ilmu alamiah harus meliputi unsur-unsur formal dan metafisis atau hanya unsur metafisis saja.
Konseptual dan Metologi ilmu;Prinsip-prinsip teoritis umum harus mempunyai muatan ilmiah dan yang autentik hanya sebagai generalisasi empiris perihal data empiris yang dipahami secara langsung. Maka untuk mendapat status sebagai fakta –fakta yang sah ilmiah, seorang ilmuan harus selektif dalam pengamatan meski experiment yang dilakukan sanggup menghubungkan dan mengilutrasikan hubungan-hubungan yang sanggup dipahami dengan jelas,
Konseptual dan Metologi ilmu; Prosedur pengukuran dan mekanisme analitis statistic dalam bidang pengukuran para filosof memandang bahwa setiap teori ilmiah yang berkenaan dengan besaran-besaran yang sanggup diukur secara intrinsik lebih utama daripada yang bersifat kuantitatif. Contohnya, biologi matematik hanya membawa penyelidik salah paham dalam memahami hakikat tolong-menolong terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi.
Konseptual dan Metologi ilmu; Kemudian pada mekanisme analitis statistic, dipakai untuk merancang eksperimen-experimen ilmiah, dimana berdasarkan para pemikir yang dituliskan oleh penulis dalam buku ini, setuju bahwa, prosedur-prosedur pengukuran, rangcangan-rangcangan experiment yang memenuhi klasfikiasi sistematik yaitu tidak diragukan kebenaran ilmiahnya. Dan kesudahannya semua sanggup direvisi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan teoritis berikutnya.
Konseptual dan Metologi ilmu; Kemudian pada mekanisme analitis statistic, dipakai untuk merancang eksperimen-experimen ilmiah, dimana berdasarkan para pemikir yang dituliskan oleh penulis dalam buku ini, setuju bahwa, prosedur-prosedur pengukuran, rangcangan-rangcangan experiment yang memenuhi klasfikiasi sistematik yaitu tidak diragukan kebenaran ilmiahnya. Dan kesudahannya semua sanggup direvisi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan teoritis berikutnya.
3. Struktur –struktur formal ilmu
Struktur formal ilmu bersifat korelatif dan melengkapi yang satu bersifat statis dan yang lainnya bersifat dinamis, dan setiap ilmu akan berubah dari setiap klaim tradisional ilmu alam akan bermetamorfosis ilmu yang sanggup dirasionalkan dan logis.
4. Perubahan konseptual dan perkembangan ilmu
Untuk menafsirkan sebuah konsep mengacu kepada suatu variable-variabel yang tampak dalam system proporsisional ilmu dan mendefinisikannya, dalam hal ini, setiap konsep yang akan dikembangkan menjadi suatu bidang keilmuan, harus melawan atau tidak lagi memandang historis dari konseptual dan metodologi ilmu tersebut terhadap tanda-tanda alamihanya, malainkan dengan memakai rasional dengan prosedur-proseder dasar pengembangan intelektual dalam ilmu yang akan dikembangkannya.
Semoga Bermanfaat.......!!!
Komentar
Posting Komentar