Korelasi Tenggang Rasa Dan Kooperatif Learning

Korelasi Empati dan Kooperatif Learning



Korelasi Empati dan Kooperatif Learning Pada Pembelajaran Agama Islam

Korelasi Empati dan Kooperatif Learning; Penelitian ini berkesimpulan bahwa: “Semakin peduli semakin tidak sayang”  Hasil penelitian ini menolak teori  “ Aset Perkembangan yang dicetuskan oleh  Jonh Klatt dan Robert Enright (Forgiveness ;2009), psikologi Pendidikan di University of Wisconsin-Madison  Amarika Serikat. Klatt dan Enright  berpendapat bahwa aset perkembangan tersebut adalah empati dan simpati dengan tujuan meningkatkan kapasitas dan kecenderungan seseorang untuk bertindak di luar pikiran negatif, perasaan, dan perilaku pikiran yang lebih positif, perasaan, dan tindakan. Artinya, tindakan individu dari balas dendam, putus asa, sakit, dan sakit hati, ke wilayah yang sehat, penuh harapan, dan cenderung pemaaf secara umum sanggup disimpulkan bahwa Jika seseorang terjebak dalam kondisi emosi negative dan pikiran serta potensi tindakan negative , maka pandangan adab seseorang  sanggup menjadi lebih negative.Hasil penelitian ini mendukung teorikepribadaian” Carl Ransom Rogers (1902-1987), seorang  psikologi dari Chicago, dalam karyanya  Client-Centered Therapy, 1957, pendapat Rogers secara umum menunjukkan bahwa perkembangan konsep diri seseorang dipengaruhi juga oleh upayanya menginternalisasikan sikap-sikap orang lain. Ada dua konstruk pokok dalam teorinya, yaitu organisme dan self.
Korelasi Empati dan Kooperatif Learning: Dan searah dengan pendapat Bern dan Erickson  “Cooperative learning(pembelajaran kooperatif) merupakan seni administrasi pembelajaran yang mengorganisir pembelajaran dengan memakai kelompok berguru kecil di mana siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan belajar  Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field reseach) yang dirancang untuk mengetahui korelasi tenggang rasa dan kooperatif learning. Rancangan penelitiannya memakai analisis kualitatif dengan memakai skala.
Skala yang dipakai yaitu skala psikologi yang merupakan alat ukur  aspek apektif  yang menggambarkan kepribadian individu ( Azwar,2000). Skala untuk mengukur tenggang rasa dan kooperatif learning kedua-duanya memakai skala likert , masing-masing terdiri atas alternative balasan menurut pernyataan masing-masing,skala mengukur tenggang rasa yaitu Sangat sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak sesuai (TS), Sangat Tidak sesuai (STS), dengan nilai pilihan bergerak dari 1 hingga 4, bobot penyataan mendukung  yaitu, SS = 4, S=3, TS= 2, STS=1, dan bobot pernyataan tidak mendukung SS =1, S=2, TS=3, STS=4. Dan skala mengukur kooperatif learning dengan observasi pribadi dengan pernyaataan yang disusun menurut aspek yang menghipnotis kooperatif learning. Nilai piliha yang diberikan bergerak dari 1 hingga 3. Nilai 1 jikalau prilaku sukyek tergolong tidak pernah, Nilai 2 jikalau sikap sukyek satu kali, nilai 3 jikalau sukyek lebih dari satu kali.   Kata Kunci: Empati, Perkembangan Kepribadian, Kooperatif  Learning.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

History Of Psychology Of Religion

Media Pembelajaran Berbasis Ict

Model Pembelajaran Think Pair Share