Penggunaan Kata Baku Dalam Pembelajaran


Bahasa merupakan salah satu alat untuk mengadakan interaksi terhadap insan yang lain. Dan bahasa tersebut tidk sanggup dipisahkan  dengan kehidupan sosial insan antara satu dengan lainnya.  Bahasa Indonesia mempunyai sebuah aturan yang baku  dalam penggunaanya, namun dalam prakteknya sering terjadi penyimpangan dari atauran tersebut . hal ini salah satu penyebabnya adaalah faktor lingkingan.
Faktor ini menyababkan perbedaan dialek antara satu kawasan dengan kawasan yang lain.  Dalam penggunaan bahasa Indonesia memiliki   berbagai aturan dalam penyusunannya. Penyusunan kesesuaian antara kalimat satu dengan kalimat lainnya, antara penggunaan kata sapaan dan bahasa yang dipergunakan sehari-hari, penggunaan bahasa ini sangat kuat kepada interaksi dalam kehidupan manuasia, pada situasi normal, lembaga ilmiah penggunaan bahasa Indonesia yang dipergunaakan yaitu bahasa baku, namun pada situasi lain bahasa yang dipergunakan yaitu bahasa non baku atau bahasa yang dipergunakan dalam keseharian, ibarat bahasa tutur, yaitu bahasa yang dipergunakan dalam pergaulan sehari-hari terutama dalam percakapan. ( Anotasi, 2003:28).
 Bahasa Indonesia yang amat luas pemakaiannya dan majemuk ragam penuturannya, mau tidak mau takluk pada aturan perubahan. Faktor sejarah dan perkembangan masyarakat turut pula kuat pada timbulnya sejumlah ragam bahasa Indonesia. Ragam bahasa yang beraneka itu tetap disebut bahasa Indonesia alasannya yaitu ciri dan kaidah tatabunyi, pembentukan kata, tatamakna, umumnya sama.  Dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Dendy Sugono, 2006:19) disebutkan bahwa bahasa terbagi menjadi dua jenis, yaitu ragam bahasa berdasarkan golongan penutur bahasa dan bahasa berdasarkan jenis pemakaian bahasa. Berikut ini dijelaskan secara ringkas pembagian ragam bahasa tersebut.

Bahasa merupakan sumber identitas kelompok sosial, kelompok agama, suku dan identitas suatu kawasan seta bangsa, ( Kurhartati,2006:14). Ragam kawasan semenjak usang dikenal dengan logat atau dialek. Bahasa yang menyebar luas selalu mengenal logat. Masing-masing sanggup dipahami secara timbal balik oleh penuturannya, sekurang-kurangnya oleh penutur dialek yang wilayahnya berdampingan.  Logat kawasan paling kentara alasannya yaitu tata bunyinya. Logat bahasa Indonesia yang dilafalkan oleh putera Tapanuli sanggup dikenali, misalnya  tekanan kata yang amat jelas, logat bahasa Indonesia orang Bali dan Jawa, alasannya yaitu pelaksanaan suara [t] dan [d]-nya. Ciri-ciri khas yang mencakup tekanan, turun-naiknya nada, dan panjang-pendeknya suara bahasa membangun aksen yang berbeda-beda. Perbedaan kosakata dan variasi gramatikal tentu ada juga walaupun kurang tampak. Ragam dialek dengan sendirinya akrab hubungannya dengan bahasa ibu si penutur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

History Of Psychology Of Religion

Media Pembelajaran Berbasis Ict

Model Pembelajaran Think Pair Share