Pendidikan Anak Dalam Islam


Pendidikan Anak dalam Islam 

A. Mendidik Anak Dalam Islam

  Pendidikan Anak dalam Islam .Dalam al-qur'an surat Al-Baqarah ayat 233: Artinya;"… Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dangan cara yang ma’ruf…"• Kemudian firman Allah dalam surah Ath - Thalaq ayat 6: Artinya:"Tempatkanlah mereka (para istri) di mana kau bertempat tinggal berdasarkan kemampuanmu…" Sebagai pemimpin dalam keluarga, seorang ayah tentu bertanggungjawab atas keselamatan anggota keluarganya, termasuk anaknya. Ia akan melindungi anaknya dari hal-hal yang membahayakan anaknya baik fisiknya maupun psikisnya. Demikian juga ia berkewajiban memberi nafkah berupa pangan, sandang, dan kawasan tinggal kepada anaknya. 
 Pendidikan Anak dalam Islam . Apabila kepala keluarga tidak sanggup mencukupi nafkah keluarganya, atau ayah telah meninggal dunia, maka wali dari anak (diantaranya paman dari ayah, saudara laki- laki, dan kakek) diberi kewajiban mencukupi nafkah keluarga tersebut. Apabila jalur kerabat tidak ada yang bisa mencukupi nafkah anak, maka negaralah yang berkewajiban memberi nafkah kepada anak. Negara menyalurkan zakat atau sumber keuangan lain yang hak kepada keluarga yang tidak mampu. Bagaimanapun keadaannya, tidak pernah seorang anak harus menafkahi dirinya sendiri. kesalah dalam mendidik anak juga akan mempenagaruhi perkembangannya.
 Pendidikan Anak dalam Islam.  Penelitian medis dan psikologis menyatakan bahwa masa dua tahun pertama sangat penting bagi pertumbuhan anak biar tumbuh sehat secara fisik dan psikis, Selama masa penyusuan anak mendapat dua hal yang sangat berarti bagi pertumbuhan fisik dan nalurinya. Yang pertama: anak mendapat makanan berkualitas prima yang tiada bandingannya. ASI mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan anak untuk pertumbuhannya, sekaligus mengandung antibodi yang menciptakan anak tahan terhadap serangan penyakit.  
  Yang kedua anak mendapat dekapan kehangatan, kasih sayang dan ketentraman yang kelak akan mensugesti suasana kejiwaannya di masa mendatang. Perasaan mesra, hangat, dan penuh cinta kasih yang dialami anak dikala menyusu pada ibunya akan menumbuhkan rasa kasih sayang yang tinggi kepada ibunya. Islam pun telah menetapkkan bahwa orang yang lebih berhak terhadap pengasuhan ini yakni orang yang paling akrab kekerabatannya dan paling terampil (ahli) dalam pengasuhan. Hadist yang diriwayatkan dari Amr bin Syu’aib dari kakeknya bahwa Rasulullah saw pernah ditemui seorang wanita, ia berkata:"Wahai Rasulullah, sebenarnya anakku dulu dikandung dalam perutku, susuku sebagai pemberinya minum dan pangkuanku menjadi buaiannya. Sementara ayahnya telah menceraikanku, tetapi ia hendak mengambilnya dariku."Kemudian Rasulullah bersabda:"Engkau lebih berhak kepadanya selama engkau belum menikah"  
Rasulullah saw mengajarkan kepada kita untuk mendapat kasih sayang menyangi keluarga, termasuk anak di dalamnya. Ini berarti Beliau mengajarkan kepada kita untuk memenuhi hak anak terhadap kasih sayang. Sabda Rasulullah saw:"Orang yang paling baik di antara kau yakni yang paling  Rasulullah mengajarkan untuk penyayang kepada keluarganya." mengungkapkan kasih sayang tidak hanya secara verbal, tetapi juga dengan perbuatan. Pada suatu hari Umar menemukan dia merangkak di atas tanah, sementara dua orang anak kecil berada di atas punggungnya. Umar berkata:"Hai anak, alangkah baiknya rupa tungganganmu itu." Yang ditunggangi menjawab:"Alangkah baiknya rupa para penunggangnya". Betapa indah susasana penuh kasih sayang antara Rasul  dengan cucu-cucu beliau. berujar:"Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia berguru menemukan cinta dalam kehidupan." Bila orang renta gagal mengungkapkan rasa sayang pada anak- anaknya, belum dewasa tersebut tak akan bisa menyatakan sayangnya kepada orang lain. untuk melihat dan mempelajainya maka orang renta harus dan semestinya mengetahui abjad dari anak tersebut, untuk menganal karakter. " Pendidikan Anak dalam Islam "
Demikinlah pembahasan singkat tentang Pendidikan Anak dalam Islam semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerapan Disiplin Dalam Pembelajaran

Model Pembelajaran Role Playing (Bermain Peran)

Model Pembelajaran Nht (Numbered Heads Together)