Metode Pembelajaran Eksperimen

Pengertian Metode Pembelajaran Eksperimen
Daroni (2009: 71) mengemukakan bahwa metode eksperimen merupakan format interaksi mencar ilmu mengajar yang melibatkan budi induksi untuk menyimpulkan pengamatan terhadap proses dan hasil yang dilakukan. Eksperimen yang dilakukan dalam metode eksperimen ini sanggup dilakukan secara perseorangan ataupun kelompok.

Menurut Schoenherr dalam Palendeng dalam Rohana (2011) metode eksperimen yaitu metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, alasannya metode eksperimen bisa memperlihatkan kondisi mencar ilmu yang sanggup membuatkan kemampuan berfikir dan kreativitas secara optimal. Peserta didik diberi kesempatan untuk menyusun sendiri konsep-konsep dalam struktur kognitifnya, selanjutnya sanggup diaplikasikan dalam kehidupannya.

Selanjutnya, Kusumah (2009) menyatakan bahwa metode eksperimen yaitu suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana penerima didik melaksanakan acara percobaan dengan mengalami dan menunjukan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini, penerima didik diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melaksanakan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, menunjukan dan menarik kesimpulan sendiri perihal obyek yang dipelajarinya.

Dalam Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Grobogan (2011)  menjelaskan bahwa metode eksperimen yaitu cara di mana guru dan penerima didik bantu-membantu mengerjakan suatu latihan atau percobaan untuk mengetahui imbas atau akhir dari suatu aksi. Maksudnya, dalam pembelajaran guru bersama penerima didik melaksanakan percobaan untuk menemukan pengetahuan yang baru.

Dari beberapa pengertian di atas sanggup disimpulkan bahwa metode eksperimen yaitu suatu cara mengajar guru dengan melaksanakan suatu percobaan untuk menunjukan suatu pengetahuan yang sedang dipelajarinya untuk mengaktifkan penerima didik dalam pembelajaran.

Metode eksperimen juga mempunyai manfaat bagi penerima didik. Manfaat ini dikemukakan oleh Duru (2010: 585), yaitu: “Experimental teaching method helps to improve students’ hand skills, makes them more productive, and increases their active involvement in learning.”Artinya Metode pembelajaran eksperimen sanggup membantu meningkatkan keterampilan kerja penerima didik, menciptakan mereka lebih produktif, dan meningkatkan keaktifan penerima didik dalam pembelajaran.

Langkah-Langkah Pembelajaran Eksperimen

Untuk mendapat hasil yang optimal dalam penerapan metode eksperimen, maka langkah-langkah metode eksperimen yang harus ditempuh berdasarkan Moedjiono dalam Daroni (2009: 72-73), yaitu:

(1) Persiapan
  • Menetapkan kesesuaian metode eksperimen terhadap tujuan yang hendak dicapai.
  • Menetapkan kebutuhan peralatan, bahan, dan sarana yang dibutuhkan.
  • Menyediakan peralatan, bahan, dan sarana lain yang dibutuhkan untuk eksperimen yang akan dilakukan.
  • Menyediakan lembar kerja (bila dirasa perlu).

(2) Pelaksanaan
  • Mendiskusikan bersama seluruh penerima didik mengenai prosedur, peralatan, dan materi untuk eksperimen serta hal-hal yang perlu diambil dan dicatat selama eksperimen.
  • Membantu, membimbing, dan mengawasi eksperimen yang dilakukan oleh penerima didik, dimana penerima didik mengamati serta mencatat hal-hal yang dieksperimenkan.
  • Peserta didik menciptakan kesimpulan dan laporan perihal eksperimennya.

(3) Tindak Lanjut
  • Mendiskusikan kendala dan hasil eksperimen,
  • Membersihkan dan menyimpan peralatan atau sarana lainnya,
  • Evaluasi akhir.

Selanjutnya, langkah-langkah metode eksperimen menurut IGI Kabupaten Grobogan (2011), yaitu:
  1. Guru menerangkan metode eksperimen kepada penerima didik dan tujuan yang akan dicapai.
  2. Membicarakan terlebih dahulu permasalahan yang akan dibuktikan kebenarannya.
  3. Sebelum guru menetapkan alat yang di perlukan langkah-langkah apa saja yang harus di catat dan variabel-variabel apa yang harus di kontrol.
  4. Setelah eksperimen dilakukan, guru harus mengumpulkan laporan, memproses kegiatan.
  5. Mengadakan tes untuk menguji pemahaman penerima didik.

Berikutnya, langkah-langkah dalam melaksanakan metode eksperimen berdasarkan Roestiyah (2008: 81-82), yaitu:
  1. Guru menjelaskan kepada penerima didik perihal tujuan eksperimen yang akan dilakukan, sehingga penerima didik harus memahami duduk kasus yang akan dibuktikan melalui eksperimen.
  2. Guru menerangkan kepada penerima didik perihal alat dan materi yang akan digunakan dalam percobaan, urutan yang akan ditempuh pada waktu eksperimen, dan mencatat hal-hal yang penting.
  3. Selama eksperimen berlangsung, guru harus mengawasi pekerjaan penerima didik. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen.
  4. Setelah eksperimen selesai, guru harus mengumpulkan hasil penelitian penerima didik, mendiskusikan ke kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau sekedar tanya jawab.

Dari ketiga tahapan metode eksperimen di atas, sanggup disimpulkan langkah-langkah penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA, yaitu sebagai berikut:

Guru menjelaskan perihal kesesuaian materi dengan eksperimen yang akan dilakukan dan tujuan yang dikehendaki.

Guru menjelaskan peralatan dan materi yang dibutuhkan. Kemudian, menjelaskan langkah-langkah kerjanya.

Guru menyiapkan peralatan dan materi yang dibutuhkan.

Guru membagikan kepada penerima didik/kelompok atau penerima didik/kelompok menyiapkan sendiri peralatan dan materi yang dibutuhkan untuk percobaan.

Guru membagikan mekanisme pelaksanaan dan lembar kerja kepada penerima didik/kelompok.

Guru menjelaskan mekanisme pelaksanaan yang harus dilakukan dan penerima didik memperhatikan klarifikasi guru.

Peserta didik/kelompok melaksanakan eksperimen, mencatat hal-hal yang penting dan memecahkan permasalahan bersama anggota kelompoknya.

Selama eksperimen berlangsung, guru membimbing, mengawasi, dan memperlihatkan aba-aba kepada penerima didik/kelompok.

Peserta didik/kelompok menciptakan kesimpulan hasil eksperimennya.

Setelah eksperimen selesai, penerima didik/kelompok mengumpulkan laporan hasil kerjanya dan merapikan serta membersihkan semua peralatan dan materi yang telah dipakai.

Guru bersama penerima didik membahas hasil eksperimen yang telah dilakukan.

Kelebihan dan Kekurangan  Metode Pembelajaran Eksperimen
Penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA mempunyai beberapa keuntungan. Daroni (2009: 74-75) mengemukakan keuntungan metode eksperimen antara lain, yaitu:
  • Menghilangkan atau mengurangi verbalisme,
  • Melibatkan penerima didik secara eksklusif dalam mengalami atau mengamati sendiri suatu proses atau pengamatan suatu objek,
  • Peserta didik benar-benar meyakini akan hasilnya, alasannya penerima didik mendengar, melihat, meraba, mencium yang sedang dipelajari,
  • Peserta didik akan mempunyai kemampuan dan keterampilan mengelola alat-alat, mengadakan percobaan, menciptakan kesimpulan, menulis laporan, dan penerima didik bisa berpikir analitik,
  • Peserta didik akan lebih bersikap hati-hati, teliti dalam menuntaskan tugasnya, alasannya ada kemungkinan terjadi kegagalan,
  • Sesuai dengan perkembangan jiwa penerima didik yang selalu tertarik pada objek-objek yang konkret dalam alam sekitarnya dan selalu tertarik kepada hal-hal yang gres serta menekuninya,
  • Memupuk dan membuatkan perilaku berpikir ilmiah, perilaku inovatif, perilaku bekerja sama, dan sanggup dikembangkan untuk keperluan riset,
  • Membangkitkan minat dan hasrat ingin tahu, memperkaya pengalaman keterampilan kerja dan pengalaman berpikir ilmiah.

Kemudian, selain laba atau kelebihan yang dikemukakan di atas, Roestiyah (2008: 82) juga mengemukakan kelebihan-kelebihan metode eksperimen antara lain:
  • Dengan eksperimen penerima didik terlatih memakai metode ilmiah dalam menghadapi segala masalah, sehingga tidak gampang percaya pada sesuatu yang belum niscaya kebenarannya, dan tidak gampang percaya pula kata orang, sebelum ia menunjukan kebenarannya.
  • Peserta didik menjadi lebih aktif berpikir dan berbuat. Hal ini sangat dikehendaki oleh kegiatan pembelajaran yang modern, dimana penerima didik lebih aktif mencar ilmu sendiri dengan bimbingan guru.
  • Dalam melaksanakan proses eksperimen, selain penerima didik memperoleh pengetahuan dan juga menemukan pengalaman simpel serta keterampilan dalam memakai alat-alat percobaan.
  • Dengan eksperimen penerima didik menunjukan sendiri kebenaran suatu teori, sehingga akan mengubah perilaku mereka yang tahayul, ialah peristiwa-peristiwa yang tidak masuk akal.

Selain mempunyai laba atau kelebihan, metode eksperimen juga mempunyai beberapa kekurangan menurut Daroni (2009: 75), yaitu:
  • Memerlukan peralatan, bahan, dan sarana eksperimen bagi setiap penerima didik atau sekelompok penerima didik.
  • Jika eksperimen memelukan waktu yang lama, akan menyebabkan berkurangnya kecepatan laju pembelajaran.
  • Kekurangan pengalaman para penerima didik maupun guru dalam melaksanakan eksperimen akan menyebabkan kesulitan tersendiri dalam melaksanakan eksperimen.
  • Kegagalan atau kesalahan eksperimen akan menyebabkan perolehan hasil mencar ilmu yang salah atau menyimpang.

Berikutnya kekurangan metode eksperimen juga dikemukakan oleh Djamarah (2010: 85) antara lain:
  • Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi.
  • Metode ini memerlukan aneka macam kemudahan peralatan dan materi yang tidak selalu gampang diperoleh atau mahal.
  • Metode ini menuntut ketelitian, keuletan, dan ketabahan.
  • Setiap percobaan tidak selalu memperlihatkan hasil yang dibutuhkan alasannya mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian.


Daroni. 2009. Peranan Metode Eksperimen dan Demonstrasi dalam Pembelajaran IPA. Indonesian Scientific Journal Database.  http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/834967181.pdf

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Duru, Adem. 2010. The Eksperimental Teaching In Some Of Topics Geometry. Academic Journals, 5/10: 584-592. Online http://www.academicjournals.org/ERR2

Kusumah, Wijaya. 2009. Macam-Macam Metode Pembelajaran. Online http://umum.kompasiana.com/2009/06/08/macam-macam-metode-pembelajaran/

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Rohana, Siti. 2011. Metode Eksperimen dalam Pembelajaran. Online http://blog.umy.ac.id/sitirohana/2011/12/01/metode-eksperimen-dalam-proses-pembelajaran/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerapan Disiplin Dalam Pembelajaran

Model Pembelajaran Role Playing (Bermain Peran)

Model Pembelajaran Nht (Numbered Heads Together)