Media Pembelajaran Puzzle

Pengertian Media Pembelajaran Puzzle
Pembelajaran memakai media merupakan suatu bab yang tidak terpisahkan dalam proses pembelajaran bermakna dan menyeluruh. Proses pembelajaran yang baik merupakan acara yang mengakibatkan siswanya sanggup memahami materi yang disampaikan.

Langkah ini akan gampang terwujud apabila memakai media, salah satunya dengan permainan. Permainan menjadi bab dari media lantaran sifatnya yang sanggup membantu penyampaian pesan.

Song and Zhang (2008) dalam Demirbilek (2010) menyatakan bahwa
“Well designed educational games and supporting materials can be a powerfull learning medium for stimulating motivation and promoting learning”. 
Permainan edukasi yang dirancang dengan baik dan bahan-bahan yang mendukung sanggup menjadi sebuah media pembelajaran yang sangat berpengaruh untuk merangsang motivasi dan mempromosikan pembelajaran. Salah satu permainan edukasi yang sanggup mendidik dan mengeksplorasi pikiran siswa yaitu puzzle.

Puzzle merupakan bentuk permainan yang menantang daya kreativitas dan ingatan siswa lebih mendalam dikarenakan munculnya motivasi untuk senantiasa mencoba memecahkan masalah, namun tetap menyenangkan alasannya bisa diulang-ulang.

Tantangan dalam permainan ini akan selalu mengatakan imbas ketagihan untuk selalu mencoba, mencoba dan terus mencoba hingga berhasil. Biasanya, siswa akan sangat bahagia untuk menyusun dan mencocokkan bentuk gambar dari puzzle terebut.

Adenan dalam Syukron (2011), mengemukakan bahwa puzzle dan games merupakan suatu materi  untuk  memotivasi  diri  secara  nyata  dan  merupakan  daya penarik yang kuat. Puzzle dan games untuk memotivasi diri, lantaran hal itu mengatakan sebuah tantangan yang sanggup dilakukan secara umum dengan berhasil.

Sementara menurut Hadfield dalam Syukron (2011), menyatakan puzzle yaitu pertanyaan-pertanyaan atau persoalan yang sulit untuk dimengerti atau dijawab. Namun, dilihat dari cara penggunaan puzzle yang mudah, sanggup menciptakan siswa asik bermain sambil memikirkan bentuk dari berdiri datar dalam media edukatif ini.

Media puzzle yang dimaksud disini termasuk ke dalam media grafis. Hal tersebut sesuai dengan pengertian media grafis yang dikemukakan oleh Daryanto (2010: 19), yaitu suatu penyajian secara visual yang memakai titik-titik, garis-garis, banyak sekali simbol atau gambar yang dimaksudkan untuk menjelaskan, menggambarkan, dan merangkum suatu wangsit dan data.

Media grafis berfungsi untuk menarik perhatian siswa, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta yang cepat dilupakan, sehingga gampang diingat jikalau diilustrasikan secara grafis atau melalui proses visualisasi.

Media puzzle dapat dipakai pada materi berdiri datar yaitu puzzle berbentuk potongan-potongan berdiri datar yang sanggup disusun untuk dibuat menjadi suatu berdiri datar yang gres dan utuh.
media puzzle yang dipakai sanggup dibuat dari styrofoam yang dipotong-potong menjadi puzzle berdiri datar.

Manfaat Media Pembelajaran Puzzle
Beberapa manfaat bermain puzzle bagi siswa berdasarkan Syukron (2011) di antaranya:
(1) Meningkatkan Keterampilan Kognitif.
Keterampilan  kogntif  (cognitive skill)  berkaitan  dengan  kemampuan untuk berguru dan memecahkan masalah. Melalui media puzzle, siswa akan mencoba memecahkan persoalan dengan menyusun gambar.

Pada tahap awal mengenal puzzle, siswa mencoba untuk menyusun gambar puzzle dengan memasang-masangkan bagian-bagian puzzle tanpa petunjuk berdasarkan imajinasi dan kreativitas yang dimiliki oleh siswa. Siswa sudah sanggup menyebarkan kemampuan kognitifnya dengan cara menyesuaikan bentuk, menyesuaikan warna, atau budi dengan sedikit kode dan contoh.

(2) Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus.

Keterampilan   motorik   halus   (fine   motor   skill)  berkaitan  dengan kemampuan siswa memakai otot-otot kecilnya, khususnya tangan dan jari-jari tangan. Dengan bermain puzzle, tanpa disadari siswa akan berguru secara aktif memakai jari-jari tangannya. Supaya puzzle sanggup tersusun membentuk gambar, maka bagian-bagian puzzle harus disusun secara hati-hati.

Cara siswa memegang bab puzzle akan berbeda dengan cara memegang boneka atau bola. Memegang dan meletakkan puzzle mungkin hanya memakai dua atau tiga jari, sedangkan memegang boneka atau bola sanggup dilakukan dengan mengempit di ketiak (tanpa melibatkan jari tangan) atau memakai kelima jari dan telapak tangan sekaligus.

(3) Meningkatkan Keterampilan Sosial.
Keterampilan sosial berkaitan dengan kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Puzzle sanggup dimainkan secara perorangan, namun sanggup pula dimainkan secara kelompok. Permainan yang dilakukan oleh siswa secara kelompok akan meningkatkan interaksi sosial siswa. Siswa akan saling menghargai, bekerjasama, dan berdiskusi satu sama lain.

(4) Memperluas Pengetahuan.
Melalui media puzzle, siswa akan berguru banyak hal, contohnya wacana warna, bentuk, angka, dan huruf. Siswa sanggup berguru wacana warna-warna, bentuk suatu benda, angka, ataupun abjad yang terdapat dalam gambar puzzle tersebut. Pengetahuan yang diperoleh dengan cara ini akan lebih mengesankan bagi siswa daripada pengetahuan yang diperoleh dengan cara menghafal.

(5) Melatih Kesabaran.
Puzzle sanggup melatih kesabaran siswa dalam menuntaskan suatu tantangan, lantaran dalam bermain puzzle membutuhkan ketekunan, kesabaran, dan memerlukan waktu untuk berpikir dalam menyusun puzzle tersebut. Hal ini sanggup menumbuhkan semangat pantang mengalah dalam menyusun potongan-potongan gambar puzzle menjadi suatu gambar yang utuh.

Langkah-Langkah Pemnggunakan Media Pembelajaran Puzzle
Cara bermain puzzle tidak sulit, biasanya siswa sudah eksklusif mengenali permainan ini dan eksklusif bisa memainkannya. Adapun langkah-langkah dalam memakai puzzle berdasarkan Svastiningrum (2011: 70), yaitu:
  1. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok berjumlah maksimal lima anggota,
  2. Setiap kelompok diberi satu paket potongan-potongan gambar, lem, dan kertas untuk menempel,
  3. Setiap kelompok menerima kiprah menyusun potongan-potongan gambar tersebut menjadi satu gambar yang utuh,
  4. Setiap anggota kelompok wajib saling membantu dalam menyusun potongan-potongan gambar tersebut,
  5. Bagi kelompok yang sanggup menuntaskan terlebih dahulu, maka kelompok tersebut menjadi pemenangnya.

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Demirbilek, Muhammet.  2010. Investigating Attitudes of Adult Educators Towards Educational Mobile Media and Games in Eight European Countries. Journal of Information Technology Education. 9: p235.

Svastiningrum, B. Sekarjati. 2011. 101 Permainan Edukatif Terbaik Untuk Anak Ayo bermain!. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Syukron, Muh. 2011. Upaya Penggunaan Media Games Puzzle untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa. Online. Available at https://hlddownload.blogspot.com//search?q=penggunaan-media-games-puzzle. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerapan Disiplin Dalam Pembelajaran

Model Pembelajaran Role Playing (Bermain Peran)

Model Pembelajaran Nht (Numbered Heads Together)