Metode Penelitian Dalam Pendidikan

Metode Penelitian dalam Pendidikan

  A. Metode Penelitian

Metode Penelitian dalam Pendidikan: Dalam melaksanakan sebuah pengumplan data seorang calon peneliti atau penulis sanggup melaksanakan dengan penelitian deskriptif analisis kualitatif yang dilakukan secara observasi, dan wawancara, yaitu pengamatan terhadap kompetensi professional guru dalam training disiplin dalam pembelajaran.  Dalam penelitian kualitatif, penelitian dilakukan dengan menentukan fokus atau pokok permasalahan untuk diteliti, cara untuk menentukan fokus permasalahan penelitian yaitu: pada awalnya suatu permasalahan dipelajari secara umum, kemudian peneliti mengusahakan untuk merinci permasalahan kedalam hal-hal yang lebih spesifik. ( Imron Arifin;1996:43 )
Metode Penelitian dalam Pendidikan:Kemampuan guru dalam menawarkan bahan pembelajaran untuk meningkatkan training disiplin siswa. sanggup pula dilakuan dengan melakuakan penelitian pengamatan berbentuk analisa data observasi dan wawancara, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara eksklusif ke lokasi penelitian untuk mencari atau mengumpulkan data yang berkaitan dengan judul penelitian

B.      Teknik Pengumpulan Data

Metode Penelitian dalam Pendidikan: Beberapa tehnik pengumpulan data, yaitu:
  1. Observasi (pengamatan)
Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan terhadap objek yang diteliti. Peneliti mengadakan observasi eksklusif yaitu pengamatan eksklusif terhadap pelaksanaan ke lokasi penelitian.
  1. Wawancara
Metode Penelitian dalam Pendidikan:Wawancara atau kuesioner verbal yaitu sebuah obrolan yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh isu dari narasumber. Wawancara sangat diperlukan dalam suatu penelitian semoga memperoleh isu yang akurat. Wawancara yang dipakai dalam penelitian ini yaitu wawancara terbuka dimana para subjek yang diwawancara mengetahui bahwa mereka sedang diwawancara dan mengetahui pula maksud dan tujuan dari wawancara tersebut.
  1. Dokumentasi
Metode Penelitian dalam Pendidikan:Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang berarti barang-barang tertulis. Metode ini dipakai dikala mengadakan penelitian yang bersumber pada goresan pena baik itu berupa dokumen, table, majalah dan sebagainya. Metode dokumentasi merupakan salah satu metode penting dalam suatu penelitian dengan mengumpulkan isu yang telah ada melalui tubuh atau forum terkait. 
C.      Teknik Pengolahan Data
Metode Penelitian dalam Pendidikan:Setelah semua data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka data-data tersebut dianalis untuk mendapat suatu kesimpulan akhir. Adapun cara menganalis data yaitu sebagai berikut:
  1. Analis data observasi,
Data obsevasi yang dipereloh penulis dikala berlangsungnya penelitian, hasil observasi terlebih dahulu dicata oleh penulis pada selembaran kerta yang diadaptasi dengan lamanya waktu dan bahan yang diamati. Langkah selanjutnya, penulis menguraikan secara ilmiah data - data tersebut  dalam bentuk narasi.
  1.  wawancara
Metode Penelitian dalam Pendidikan:Dari beberapa pertanyaan yang diajukan oleh penulis kepada nara sumber, penulis mencatat dan merekamnya dengan alat perekam audio. Kemudian penulis menyesuaikan tanggapan yang diperoleh dari responden dengan  pertanyaan – pertanyaan yang diajukan. Langkah berikutnya penulis menciptakan kesimpulan dari beberapa tanggapan tersebut semoga memudahkan penulis dalam menarasikannya dalam beberap paragraf.
  1. Dokumentasi.
Metode Penelitian dalam Pendidikan:Data – data yang berbentuk dokumentasi, seperti: data jumlah guru, siswa, kelas, keadaan sarana dan prasarana kemudian dikaji dan melaksanakan telaah data-data tersebut baik dalam bentuk tabel  maupun bentuk skema, semua data tersebut penulis mengusahakan menguraikan dan menyesuaikan dengan maksud dan tujuan pengambilan data untuk penelitian yang sedang dan akan penulis lakukan.
Metode Penelitian dalam Pendidikan: Dari ketiga klarifikasi pengolahan data tersebut, maka sanggup disimpulkan bahwa, analisis data yang dipakai pada penelitian adalah analisis secara menyeluruh. Data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dicatat dan dikumpulkan, kemudian disajikan  secara naratif.
 Demikianlah ulasan Singkat tentang" Metode Penelitian dalam Pendidikan " semoga bermanfaat.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerapan Disiplin Dalam Pembelajaran

Disiplin sangat perlu diterapkan di sekolah, namun demikian mulianya tujuan penegakan disiplin seringkali tidak menerima respon   yang nyata dari siswa. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: a.        Kepemimpinan guru atau kepala sekolah yang diktatorial yang menimbulkan sikap siswa yang bernafsu ingin berontak akhir kekangan dan perlakuan yang tidak manusiawi. b.       Kurang diperhatikannya kelompok minoritas. c.        Siswa kurang dilibatkan dan diikutsertakan dalam tanggung   sekolah. d.       Latar belakang kehidupan keluarga. e.        Sekolah kurang mengadakan kolaborasi dan saling melepaskan tanggung jawab. Diantara penyebab pelang garan yang   sering terjadi adalah karena : a.        Kebosanan siswa dalam kelas, karena yang dikerjakan siswa monoton tidak ada variasi dalam proses pembelajaran. b.       Kurang menerima perhatian dan apresiasi yang masuk akal bagi yang berhasi l. [1] Siswa yang mempunyai disiplin yang tinggi akan berguru dengan baik, teratur s
Baca selengkapnya

Model Pembelajaran Role Playing (Bermain Peran)

Bermain peran merupakan salah satu metode yang diarahkan pada upaya pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan kekerabatan antar insan ( interpersonal relationship ), terutama yang menyangkut kehidupan siswa. Pengalaman berguru yang diperoleh dari metode bermain tugas ( role playing ) mencakup kemampuan kerja sama, komunikatif, dan menginterpretasikan suatu kejadian. Metode bermain tugas ( role playing ) juga sanggup dipakai untuk meningkatkan keaktifan siswa. Sesuai dengan klarifikasi Vasilieou dan Paraskeva (2010: 29) yang menjelaskan bahwa: Using role-playing techniques students participate actively in learning activities, as they express their feelings, ideas, and arguments, trying to convice others of their viewpoint, and, thus, they, create and develop self-efficacy beliefs. Also through the negotiation and interaction with their peers, they learn to compromise. Accept different perspectives, and gain tolerance to cultural divercity. Farthermore, role playing can be u
Baca selengkapnya

Model Pembelajaran Nht (Numbered Heads Together)

Pengertian Model Pembelajaran NHT Numbered Heads Together atau kepala bernomor yaitu jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk menghipnotis referensi interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional (Trianto 2007: 62). Nurhadi dalam Junaidi (2010), menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif tipe NHT dikembangkan dengan melibatkan siswa dalam melihat kembali materi yang tercakup dalam suatu pembelajaran dan mengecek atau mengusut pemahaman mereka mengenai isi pelajaran tersebut.   Numbered Heads Together pertama kali dikembangkan oleh Spencer Kagen (1993). Model pembelajaran ini memperlihatkan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan tanggapan yang paling tepat.  Selain itu, model pembelajaran NHT ini mendorong siswa untuk meningkatkan samangat kerja mereka (Lie, 2004: 59). Langkah-Langkah Model Pembelajaran NHT Menurut Trianto (2007: 63) langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe NHT yakni sebagai berik
Baca selengkapnya